Sans
Bukankah tidak penting sudahkah kita sampai pada tujuan? Bukankah seringkali kita salah tujuan ketika kita sudah sampai pada akhir pemberhentian? Bukankah seringkali kita disesatkan semesta lalu menemukan tujuan lain yang ternyata lebih indah? Lalu mengapa membiarkan waktu tersapa oleh resah saat tujuan dibelokkan atau tak kunjung sampai pada tujuan? Terus berjalanlah dengan kesyukuran tanpa tulip-tulip keriangan dalam angan. Dalam perjalanan, malam dan gelapnya akan selalu ada, carilah secercah cahaya agar bisa bertahan. Nikmatilah perjalanan, sebarlah benih - benih tulip dalam angan disepanjang perjalanan. Waktumu, hidupmu, habis dalam perjalanan, bukan pada saat sampai tujuan. Lalu, mengapa menahan senyum dan membiarkan air mata disepanjang jalan? Mengapa berharap tulip kan menyembuhkan? Bukankah bisa jadi tulip dalam anganmu itu rekah dan tulip aslinya layu dan membisu?