Lamunan di tengah Kemacetan

Seberapa banyak yang kau tahu? Yang kau pahami? Setetes lautan pun tak ada. Lalu mengapa memandang orang lain dari balik awan? Mengapa tak kau sapa mereka di dataran pantai saja? Apakah memandang mereka di ketinggian awan lebih memuaskan? 

Sejatinya semua dari kita sama saja. Insan terdampar yang sedang belajar dan mencari jalan pulang. Setiap kita memegang peta dan kompasnya masing-masing. Tapi tantangannya adalah kompas dan petanya ini harus kita temukan sendiri. Setiap orang akan mengatakan kompas dan peta miliknya lah yang benar. It's okay.. diantara kebimbangan itu, teruslah mencari sampai kau yakin kompas dan peta yang kau pegang adalah yang paling benar. 

Lalu jika kita salah memegang kompas dan peta bagaimana? Tidak apa, yang penting adalah terus mencari. Jika di pertengahan jalan kau menyadari kompas dam peta yang kau pegang salah, lalu temukanlah yang kau anggap benar dan langsung gunakanlah. Sejatinya kita tidak tau peta dan kompas mana yang benar, karena semuanya itu ghaib. Tidak ada yang tau sampai nanti waktu yang akan menjawab.

Tidak perlu menunjukkan peta dan kompas milik kita yang paling benar dan menyalahkan kepunyaan orang lain. Tuhan tau mana hati yang terus mencari dan mana hati yang terus menjaga jiwanya agar tetap bersih. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perawatan Gigi di RSGM FKGUI

Pengalaman Rekrutment di PT Lion Super Indo

Pengalaman Magang di PT Perkebunan Nusantara VIII