Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

Suku Baduy dan Keseimbangan Alam

Gambar
Baduy Dalam merupakan salah satu suku di Indonesia yang terletak di wilayah pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten . Karakteristik suku Baduy Dalam yang bisa kita lihat dari luar adalah pakaian yang dikenakan selalu berwarna hitam atau putih dan kemanapun perginya pasti berjalan tanpa alas kaki. Orang yang biasa jualan madu dan berpakaian seperti Baduy Dalam belum tentu mereka Baduy Dalam asli. Kita bisa amati, apakah mereka menggunakan sandal? Apakah mereka berjalan atau naik transportasi? Jika menggunakan sandal dan ditemui menggunakan transportasi, brati itu bukan Baduy Dalam. Mungkin orang biasa yang berpakaian seperti Baduy dalam, hehe . Baduy Dalam menolak adanya modernisasi. Penolakan terhadap mondernsisasi ini, dilakukan untuk menjaga keseimbangan dengan alam. Beberapa cara yang mereka lakukan untuk menjaga keseimbangan alam seperti tidak menggunakan listrik, alat transportasi, peralatan rumah tangga yang modern,  dan bahan kimia apapun dalam kehidupan sehari-hari. Peno...

Lamunan di tengah Kemacetan

Seberapa banyak yang kau tahu? Yang kau pahami? Setetes lautan pun tak ada. Lalu mengapa memandang orang lain dari balik awan? Mengapa tak kau sapa mereka di dataran pantai saja? Apakah memandang mereka di ketinggian awan lebih memuaskan?  Sejatinya semua dari kita sama saja. Insan terdampar yang sedang belajar dan mencari jalan pulang. Setiap kita memegang peta dan kompasnya masing-masing. Tapi tantangannya adalah kompas dan petanya ini harus kita temukan sendiri. Setiap orang akan mengatakan kompas dan peta miliknya lah yang benar. It's okay.. diantara kebimbangan itu, teruslah mencari sampai kau yakin kompas dan peta yang kau pegang adalah yang paling benar.  Lalu jika kita salah memegang kompas dan peta bagaimana? Tidak apa, yang penting adalah terus mencari. Jika di pertengahan jalan kau menyadari kompas dam peta yang kau pegang salah, lalu temukanlah yang kau anggap benar dan langsung gunakanlah. Sejatinya kita tidak tau peta dan kompas mana yang benar, karena semuanya i...

Menunggu Dr. Tolhas

 Aku percaya bahwa karma itu ada walapun niat kita sama sekali tidak buruk. Lingkungan luar dengan berbagai macam atmosfernya, membuat hujan yang dirindukan para petani menjadi bencana bagi para penghuni kolong jembatan. Semua bergantung bagaimana kondisi kita saat itu, dan bagaimana pula sikap kita menerima hal yang tidak sesuai dengan ekspektasi.  Terkadang kita tidak paham dengan kata yang tidak ada unsur selain keburukan, ternyata diterima orang lain dengan respon negatif. Seperti aku yang pernah berkata "disetir", lalu ada orang lain yang menerimanya sebagai inputan negatif.  Sebetulnya, aku cuma mau nulis kalo semisal terkadang kita mikir kenapa sih gini doang ko orang bisa sebegitu kesalnya? Atau kenapa sih orang bisa berlaku demikian? Intinya kita bertanya2 terhadap suatu hal. Nah nanti, semesta  dengan caranya sendiri akan membawa kita di posisi yang sebelumnya kita bertanya2 thd sikap seseorang.  Sedikit bercerita, dulu karena saking paniknya udah mau ...