Ramadhan
Syakira punya cerita hari ini,
Pukul 03:40 aku dibangunkan oleh teriakannya memanggil nama masing - masing dari kita. Burger, menu sahur pertamaku sesuai permintaan anak terakhirnya. Burger dan segelas air putih cukup mengenyangkan ternyata.
Sekilas teringat bulan Ramadhan ketika masih di kampung halaman. Marimas, Pop Ice, Segar Sari, Finto, dan kawan-kawannya tak pernah ketinggalan dalam menu berbuka. Setengah jam menuju berbuka aku dan kedua kakakku sibuk memecah es, menyeduh minuman serbuk masing-masing dan mengambil nasi beserta lauk pauk. Jadi ketika bedug terdengar, langsung tancap gas!. Semua dilahap, jika terlalu kenyang dan kecanduan sinetron Ramadhan, tarawih jadi korban, astaghfirulloh.
Di sekitaran masjid bocil-bocil menakut-nakuti orang yang lewat dengan melempari petasan. Ohya ga cuma petasan, pernah aku ditakut2ti dengan pocong-pocongan yang mereka buat dari kertas. Hiks, langsunglah, pocongnya aku robek2, ahahahahha salah sasaran mereka, objeknya hancur deh.
"Entak entik", apakah kalian mengenal ini? Enthak enthik adalah acara menginap di tenda yang sengaja dibuat di depan rumah. Acara enthak enthik meliputi tidur bersama, keliling membangunkan orang-orang sahur dan sahur bersama dengan ayam yang sudah dibekal oleh masing-masing anak. Aku tidak paham kenapa harus ayam menu sahurnya, yah mungkin biar relate dengan jargonnya yang bunyinya seperti ini
"Enthak Enthik enthak enthik lawuhe iwak pithik golo golo aminn"
Likuran, setiap puasa hari ke -21, masing -masing rumah wajib mengantarkan 2 paha ayam, canthor, ketan merah & putih, dan pisang ke tetua di wilayahnya. Di tempat tetua, semua makanan yang telah terkumpul dibacakan doa-doa, habis itu, makanannya dikembalikan lagi ke kita secara random tapi dengan menu2 yang sama. (Paham ga?).
"... Stasiun akhir statsiun Tangerang, periksa kembali barang bawaan anda.... "
Suara itu mengakhiri obrolan kami..
Komentar
Posting Komentar